Rabu, 16 Mei 2012

DKC. CBP-KKP gelar DIKLATAMA III

Salah satu Lembaga Semi Otonom Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PC.IPNU-IPPNU) Kabupaten Malang, Dewan Koordinasi Cabang Corp (DKC) Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp kepanduan Putri (KKP) IPNU-IPPNU Kabupaten Malang telah mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Pertama (Diklatama) III di Bumi Sirkuit Pondok Pesantren al-Huda Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, Jum'at-Ahad 23-25 Maret 2012 dengan tema Mencetak Pelajar Militan, Demi Kejayaan Bangsa dan Negara diketuai oleh Rekan Sulton Hasanudin. Acara yang dibuka oleh ketua PCNU Kab. Malang Bapak Bibit Suprapyo, SH, M. Si ini diikuti sekitar 150 peserta Diklatama III yang terdiri dari perwakilan PAC IPNU-IPPNU Singosari, PAC IPNU-IPPNU Karang Ploso, PAC IPNU-IPPNU Wagir, PAC IPNU-IPPNU Bululawang, PAC IPNU-IPPNU Turen, PAC IPNU-IPPNU Sumber Pucung, PAC IPNU-IPPNU Pakis, PAC IPNU-IPPNU Poncokusumo, PAC IPNU-IPPNU Tumpang, PC IPNU-IPPNU Kota Malang, PK. IPNU-IPPNU MA Al-Ma’arif Singosari, SMK Plus Al-Ma’arif Singosari, SMA Diponegoro Wagir, PK IPNU-IPPNU SMK Cendika Bangsa Kepanjen, SMK al-Huda Wajak, PK. IPNU-IPPNU PP Al-Ittihad Poncokusumo, PK. IPNU-IPPNU MA Al-Ittihad Poncokusumo, dan PK. SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo ditekankan untuk membentuk mental agar dalam menjadi anggota CBP-KKP benar-benar dapat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya dengan menerima beberapa materi dari narasumber-narasumber handal yaitu Ke-IPNU-IPPNU-an oleh PW IPNU-IPPNU Jawa Timur, Ke-CBP-KKP-an oleh DKW CBP-KKP Jawa Timur, Sosialisasi Uang asli dan palsu oleh Bank Indonesia Cabang Malang, Dasar Bela Diri oleh DKC CBP Kabupaten Malang, Baris-berbaris dan Protokoler DKC CBP Kabupaten Malang, Mitigasi bencana alam BPBD Kabupaten Malang, Managemen Relawan oleh SER NU Jawa Timur, Wawasan Kebangsaan oleh PC Anshor Kabupaten Malang, Ilmu Kebangsaan Digital oleh SER MA, Aswaja dan Ke-NU-an oleh PC NU Kabupaten Malang, Advokasi Bencana oleh LPBI Kabupaten Malang, dan Rapling (Vertical rescue) oleh DKW CBP-KKP Jawa Timur. Dalam pembentukan mental banyak hal yang diberikan oleh para trainer. Diantaranya adalah pemberian hukuman-hukuman apabila telah melanggar aturan yang sudah ditentukan. Selain itu kita juga dilatih tentang sebuah arti kebersamaan dalam sebuah team, hal ini diwujudkan dengan makan bersama dengan semua anggota team dengan wadah baki (lengser) untuk tempat makannya pun kita tidak hanya didalam ruangan, tetapi diluar ruangan seperti lapangan. Hal ini juga memberikan pembelajaran bagi kita untuk selalu ingat pada Allah dalam naungan selalu bersyukur kepadaNya dalam kondisi bagaimanapun. Tidak hanya itu, dalam diklat ini kita juga diajari sebuah arti perjuangan. Hal ini ditunjukkan pada pengambilan kaos CBP-KKP. Untuk mendapat kostum kebesaran CBP-KKP, semua peserta di wajibkan menempuh serangkaian sesion ujian untu mendapatkan kaos tersebut. Selain berjuang mendapatkan kaos, peserta juga harus berjuang mendapatkan scraft pada malam kedua yaitu penjelajahan dengan medan yang terjal dan gelap gulita dengan modal satu buah lilin saja. Ada beberapa pos yang harus dilewati peserta, pos pertama peserta diuji untuk mereview selruh materi yang sudah didapat. Pada pos kedua peserta diuji tentang materi CBP-KKP. Dan di pos ketiga peserta diuji fisik dan mentalnya  dengan suasana malam yang sunyi dan dingin semua peserta basah kuyup dan kotor karena harus melewati arena yang berlumpur. Para instruktur menanamkan pada peserta untuk mengenal dengan alam dan lebih dekat dengan alam ini. Hal ini memang membuat peserta lelah dan emosi, meskipun demikian semua rangkaian acara tersebut memberikan pelajaran yang sangat berharga dalam berjuang di dalam hidup ini demi asa dan cita-cita.
Selain menerima ilmu dari para nara sumber, peserta juga diajak mengaplikasikan apa yang sudah didapat dari nara sumber pada kegiatan Diklatama III ini mulai dari bongkar pasang tenda, trease, evakuasi sampai Simulasi Bencana Alam.   
Ketua PC. IPPNU Kab. Malang, Aida Faradhila, mengatakan Diklatama ini dimaksudkan memberi bekal kepanduan, kedisplinan, kemanusiaan, pengabdian alam dan lingkungan hidup serta menciptakan generasi IPNU-IPPNU militan serta mampu mengemban amanah Nahdlatul Ulama’ yang berfaham Ahlussunnah. "Melalui Diklatama ini kader CBP dan KKP IPNU IPPNU nantinya bisa membentuk karakter, watak dan dedikasi maupun loyalitas terhadap organisasi dan masyarakat,serta berguna dan menjadi pelopor pembangunan kepemudaan daerah dan peduli lingkungan" ujar Aida.
Ia menjelaskan bahwa sebagai kader inti, CBP dan KKP harus memiliki wawasan kebangsaan dan bela negara, ke NU an, santun dan cinta kepada lingkungan serta memiliki ketrampilan yang mumpuni.
Komandan DKC CBP Kabupaten Malang Ahmad Zazuli mengatakan diklatama merupakan prioritas program CBP dan KKP guna memberikan pemahaman mengenai wawasan pengetahuan dan bekal ketahanan fisik maupun kedisiplinan. "Diharapkan kader-kader CBP dan KKP bisa menjadi kader yang siap pakai dan tanggap akan keadaan lingkungan yang membutuhkan bantuan," ujarnya.
Sementara itu, pada akhir kegiatan diklatama ini ditutup dengan kegiatan apel penutupan yang ditutup oleh SER NU Jawa Timur dan pembentukan Tim Rencana Tindak lanjut (RTL) DIKLATAMA III dengan ketua terpilih yaitu Agus Supriono perwakilan dari DKAC Poncokusumo dengan dipimpin langsung oleh DKC. CBP-KKP Kab. Malang, acara ini berlangsung meriah dan lancar dengan dukungan panitia yang kompak dan para alumni yang hadir. “Harapan dari kami yaitu semoga setelah DIKLATAMA berakhir kalian tidak hanya sampai disini, tidak hanya mendapatkan piagam, tidak hanya mendapatkan banyak teman baru namun kalian harus mengamalkan dan melanjutkan perjuangan CBP-KKP kedepan dengan kegiatan yang terbaik bagi semua, semoga kalian bisa menjadi contoh bagi pelajar yang lain dan bisa merubah diri kalian setelah ini untuk menjadi lebih baik lagi.” kata M. Faizul Fuad Ketua PC.IPNU Kab. Malang dalam sambutan apel penutupan Diklatama III.
Semoga kami tetap menjaga semangat di dada kami dan selalu ada moto dalam jiwa kami yaitu tetap “Belajar, Berjuang dan Bertaqwa” dalam keadaan susah maupun senang. (Ika Rosaria Fathony Sekretaris PC IPPNU Kabupaten Malang 2010-2012)

Selasa, 05 Juli 2011

Alsan Mengapa Rosulullah selalu Sehat Selama Hidupnya


Pelajarnu-Malangkab. Selama ini kita mengenal dua bentuk pengobatan. Pengobatan sebelum terjangkit penyakit / pencegahan ( At thib Al wiqo`i), dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al `ilaji). Nah, dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan. (attadawi bil ghidza`). Ini tentu jauh lebih baik daripada kita harus “berhubungan” dengan obat-obat kimia. 

Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah memang sudah disiapkan untuk menjadi contoh teladan bagi semua manusia., termasuk dalam hal pola makan. Memang sih, hanya urusan makanan. Tetapi kalau dengan pola makan tersebut, Rasulullah kemudian memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan sanggup mengalahkan para pegulat, tampaknya kita harus mikir lagi untuk mengatakan hanya. Ini bukan perkara remeh. Sebab salah satu faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah adalah kecerdasan beliau dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsinya.

Hal pertama yang menjadi menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Sudah umum di ketahui bahwa udara pagi kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Ini ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktifitasnya selama sehari penuh. Maka tidak usah heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktifitas. Selanjutnya rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya.

Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur`an, kata “syifa” / kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan “al hafidz al amin”, karena bisa menyembuhkan luka bakar.

Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini terbukti ketika seorang wanita yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra`, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!

Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.

Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu suadah cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi di konsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk menncegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” di ulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan ”ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah! Syaikh Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin mengkonsumsi jenis makanan ini, sehingga wajarlah beliau tetap sehat, kuat dan begitu menggentarkan para yahudi, meskipun lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali sudah habis para yahudi Israel itu.

Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, belaiau selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Anda kenal nama tersebut? Di mesir, kata Dr. Musthofa, keduanya mirip dengan sabbath dan ba`dunis. Masih tidak kenal juga? Dr. Musthofa kemudian menjelaskan, secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Jadi, asalkan namanya sayuran, sepanjang itu halal, Insya Allah bergizi tinggi. Maka, para penggemar kangkung dan bayam tidak usah panik. Para pedagang tauge juga tidak perlu pindah haluan. OK?

Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Jadi ya kira-kira seperti bubur ayam begitulah. Kemudian beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan. Kata Rasulullah, “cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan, kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (al hadis). Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktifitaspun tidak akan maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu bukan al imtila` , atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi ini penting; jangan kekenyangan!

Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang. Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Yang selanjutnya , rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra ” Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk. Kan kasihan tuh, tetangga nggak kebagian. Hehehe… nggak ding! Maksudnya itu tidak baik bagi kesehatan.

Jadi begitu, saudara-saudara. Ini barangkali baru sedikit. Masih banyak pola hidup sehat ala Rasulullah yang bisa kita pelajari. Kali ini, Dr. Musthofa memang khusus membahas menu makan dan cara mengkonsumsinya. Dari sini kita bisa tahu bahwa ternyata Rasulullah sangat memperhatikan masalah gizi dan menu makanan. Dan di tengah mengaburnya semangat untuk mengikuti sunnah rasul, ini bisa menjadi spirit untuk memulai menghidupkannya kembali. Apalagi menu-menu tersebut terbukti bisa dipertanggungjawabkan secara kesehatan. Nah, masih kurang ilmiah? <odz>

Sumber : Whoila.com


Peringatan Isro' Mi'roj 1432 H di PR IPNU-IPPNU Banjarejo 2


Pelajarnu-Malangkab. Tepat pukul 18.00 WIB, mushola Al-Ikhlas yang bertempat di jalan Banjarejo RT 02 RW 05 Kecamatan Pakis Kabupaten Malang mulai dipenuhi dengan para tamu undangan pengajian umum yang digelar oleh Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Banjarejo 2.

Kegiatan pengajian yang digagas Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Banjarejo 2 ini dilaksanakan untuk memperingati hari besar Islam  yaitu Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Peringatan Isra’ Mi’raj ini merupakan salah satu kegiatan penting yang bertujuan untuk pemantapan iman dan keyakinan terhadap agama Islam. Bahwasanya dikisahkan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah melakukan Isro’ yakni perjalanan di malam hari dari Masjidil Haram yang berada di Makkah menuju Masjidil Agso di Palestina dengan mengendarai Buroq, dan kemudian dilanjutkan dengan Mi’raj yaitu menuju Sidratul Muntaha, dan meneriwa wahyu yang mengandung perintah sholat 5 waktu dalam sehari semalam.

Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Banjarejo 2 mengemas kegiatan peringatan Isro’ Mi’roj ini secara sederhana, yang diisi dengan tausiyah seputar Isra’ Mi’raj Nabi. Kesederhanaan itu nampak begitu meriah, tak luput jajanan tradisional yang menghiasi para tamu undangan yang duduk melingkar ditepian musholla. Kegiatan ini cukup sukses bila dibandingkan dengan kegiatan rutinan ranting, tegas ketua ranting IPNU Banjarejo 2 sembari mengkordinasi rekan-rekanita ketika kegiatan usai digelar.  Harapan dari kegiatan ini adalah selain sebagai realisasi dari program kerja Pimpinan Ranting IPNU-IPPNu Banjarejo 2 sekaligus mampu mengambil hikmah untuk senantiasa meneladi Rosullullah, terlebih lagi menegaskan diri pribadi masing-masing untuk senantiasa menjalankan sholat fardhu 5 waktu yang diperintahkan Alloh SWT melalui Nabi Muhammad SAW dengan peristiwa isro’ mi’roj tersebut. 

Ditulis Oleh : PR IPNU-IPPNU Banjarejo 2 
Editor  : Odz
Sumber Gambar :  paperonity.com

Minggu, 03 Juli 2011

Indonesia Dicanangkan Sebagai Pusat Halal Dunia


Pelajarnu-Malangkab. Dalam pameran Indonesia Halal Expo (INDHEX) 2011 yang berlangsung di Gedung SMESCO, Jakarta, 24-26 Juni lalu,  telah dicanangkan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia (World Halal Center). Pencanangan tersebut dideklarasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa saat membuka pameran tersebut. Dikatakan Direktur LPPOM MUI, Ir. Lukmanul Hakim, MSi, INDHEX 2011 merupakan rangkaian kegiatan yang mengajak seluruh stake holder halal baik di di Indonesia maupun dunia untuk bersama-sama memberi motivasi dan dorongan kepada para konsumen agar semakin peduli terhadap produk halal. Begitu juga produsen agar memperkenalkan produk halalnya kepada masyarakat luas, sehingga lebih mudah memperluas pangsa pasarnya, bukan hanya di Tanah Air, melainkan juga di luar negeri.

“Umat Islam Indonesia yang mencapai 200 juta jiwa, merupakan potensi pasar produk halal yang sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan komitmen bersama agar Indonesia bisa berperan lebih jauh lagi di bidang halal,” kata Lukmanul Hakim.

Rangkaian kegiatan INDHEX 2011 yang Ahad lalu ditutup oleh Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan, selain menggelar pameran produk halal, juga diselenggarakan International Trainingdari lembaga halal luar negeri yang berlangsung di Kota Bogor pada 16-22 Juni 2011. Acara ini diikuti 18 negara (terdiri dari 38 peserta dari 27 lembaga), antara lain: Amerika, Jepang, Afrika, Australia dan negara lainnya.

Kegiatan lainnya juga digelar International training on Halal Assurance System, bertempat di Jakarta (23-24 Juni), diikuti 60 peserta dari 15 negara. Secara bersamaan juga diselenggarakanWorld Halal Food Council Meeting (WHFC) yang berlangsung di Hotel Bidakara. Dalam kesempatan itu, LPPOM MUI memberikan penghargaan kepada empat perusahaan nasional dan multinasional yang berkomitmen kuat  dalam mengusahakan perolehan sertifikasi halal, yakni: PT. Indofood, PT. Nestle Indonesia, Kievit Indonesia dan Takasago Ltd. LPPOM MUI juga memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh pelaku halal di Indonesia, diantaranya: Ketua MUI periode 1985-2000 KH. Hasan Basri yang merupakan perintis sertifikasi halal di Indonesia. Penghargaan juga didedikasikan kepada Ketua Komisi Fatwa Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML  (Direktur LPPOM Pertama), Dr. Ir HM Amin Aziz MSc,  serta Hj. Aisjah Girindra yang merupakan tokoh perintis sistem sertifikasi halal Indonesia dan sistem sertifikasi halal di dunia.

Tak kalah penting, LPPOM MUI juga memberikan penghargaan kepada kota yang merintis sebagai kota halal, dalam hal ini dimulai dari kota Bogor, selanjutnya diikuti kota Depok, Bekasi, dan Sulawesi Selatan. Diharapkan akan menyusul kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.
Selain pameran, INDHEX 2011 juga dimeriahkan dengan berbagai acara, seperti: talkshow, seminar konsultasi halal untuk UKM, Menghias Kue Halal, menghias cupcake, lomba Jingle Halal is My Life, peragaan busana, demo kecantikan, aneka game dan hiburan untuk anak-anak.

Dengan pameran INDHEX, diharapkan persaingan global tidak mematikan industri UKM di masa yang akan datang. Itulah sebabnya  LPPOM MUI bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait akan terus mendorong Usaha Kecil dan Menengah untuk perolehan sertifikasi halal.

Dalam sambutannya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan mengatakan, untuk meningkatkan daya saing dari para produsen, banyak hal yang bisa dilakukan dalam memperluas pangsa pasarnya. Diantaranya, memberikan rasa aman kepada masyarakat yang  hendak mengkonsumsi produk yang diinginkan.
Harus diakui, masyarakat muslim di Indonesia (sekitar 230 juta lebih) termasuk konsumen terbesar dari seluruh dunia. Karena itu, produk yang dikonsumsi masyarakat haruslah produk yang aman dan 100 persen halal. Ini adalah komitmen bersama, antara pemerintah bekerjasama dengan LP POM MUI  untuk menciptakan produk yang aman dan halal untuk dikonsumsi masyarakat muslim.
“Ke depan, komitmen itu harus lebih lebih ditingkatkan lagi, sehingga kemanapun pergi umat Islam dan kemanapun ingin membeli produk, bisa dengan mudah dan terbiasa menggunakan produk-produk halal. Terpenting, ada rasa aman bagi umat untuk membeli produk yang diinginkan,” ungkap Menteri. Syarifudin Hasan member contoh, kendati secara fisik, suaru produk nampak halal, namun jika dicantumkan elemen-elemen yang terdapat dalam produk tersebut, maka dapat indikasikan, kemungkinan produk itu tidak dijamin halal. Karena itu,  peran LPPOM MUI menjadi sangat penting.
“Rasa aman dalam mengkonsumsi produk halal, khususnya Indonesia, inilah yang akan menjadi tolak ukur konsumen di seluruh dunia. Bahwa,  apabila ingin mengkonsumsi produk-produk halal, maka konsumsilah produk-produk dari Indonesia,” tandas Syarif Hasan.
Menteri mengharapkan, dengan adanya pusat sertifikasi produk halal dunia yang  akan berkantor di Indonesia, tentu harus mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia. “Saya berharap kerjasama MUI dengan Pemernitah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM , ke depan akan memberikan kenyamanan bagi semua produk-produk Indonesia, khususnya produk-produk UKM.  

Pihak Pemerintah juga berjanji akan memberikan skala prioritas kepada pelaku koperasi dan UKM, terutama dalam mensukseskan program nasional sertifikasi halal. Patut dibanggakan, eksistensi para industri dari UKM, saat ini sudah tembus nilai omzetnya hampir RP  600 trilun.
“Maka kerjasama pemerintah dengan MUI, Insya Allah ke depan akan menghasilkan produk-produk halal. Terpenting, jangan pernah berhenti untuk melakukan kreativitas produk halal. Dengan demikian,  bisa dipastikan, inovasi halal akan terus tercipta."
Setiap produk halal yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, lanjut Menteri, maka seperti janji Allah Swt, apabila engkau memberikan makanan kepada anak cucu kalian dari produk-produk yang halal, maka anak itu akan tumbuh menjadi pemimpin yang amanah, berbakti kepada orangtua dan bangsanya.

Diperlukan kebersamaan dari pelaku UKM, produsen, para stake holder, MUI, dan pemerintah untuk memproduksi produk-produk yang halal. Semoga, produk-produk yang kita dapatkan di pasaran adalah produk yang sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI.
"Tak kalah penting, harus memenuhi aspek aman, standarisasi kualitas, tampilan produk, pemanfaatan teknologi dalam menciptakan produk halal dan thoyyiba,” jelas Menteri Koperasi dan UKM berpesan. [Desastian] - Odz
Sumber : Voa-Islam.com
Sumber Gambar : Di sini